Sesungguhnya Lemonia bukan hanya merk biskuit saja teman-teman...
Suatu sore di penghujung 2016, saya memikirkan sesuatu, pengen ikut PKM lagi di tahun 2017. Karena dulu pernah ada RISAR GSC di Dieng, dan pernah nimbrung Aditya nulis di Jurnal internasional, akhirnya kepikiranlah untuk mengangkat Dieng menjadi lokasi riset dan frost / embun beku sebagai kajian utamanya. Masih duduk-duduk di kursi ruang tamu seperti biasa: dengan kopi dan buku, dan hp (karena saya gemar ber-instastory), saya kemudian nge-Line Aditya, ngajak bikin grup PKM, tapi nanti anggotanya harus dari anak-anak Keilmuan Atmosfer nya GSC. Voila, Adit say yes, akhirnya saya bikin oprec di grup atmosfer, masih ada 3 slot anggota. Dalam waktu kurang dari 5 menit, slot itu sudah terpenuhi dengan komposisi: Aditya, Futuha, I'im, Sani, dan Aida.
Awal mulanya, kami ingin melakukan kajian terkait frost saja, yang melahirkan proposal pertama kami terkait Kajian Geomorfologi terhadap Proses Pembentukan Frost, namun pada suatu ketika, Futuha dan Aida sedang mencari dosen pembimbing dan menemui Dr.Emilya untuk ditanyai apakah bersedia membimbing tim kami ataukah tidak. Dr.Emil menyetujui dan akhirnya memberikan saran kepada kami untuk membuat satu judul proposal lagi terkait solusi penanganan bencana frost dalam bentuk indeks asuransi iklim. Asing ya? Hehe, FYI kami juga baru mengenal istilah itu saat konsultasi.
Butuh waktu sekitar 3 minggu bagi kami dalam membuat proposal. Awal mulanya adalah pembagian tugas dan sesi 'penyamaan visi misi' di Bale Bebakaran hahahah. Akhirnya kami membuat dua proposal, di wilayah kajian yang sama dengan 2 topic berbeda. Untuk pembagian tugas, ada yang bertugas membuat dasar teori, latar belakang, tujuan dsb (Sani dan Aida), ada yang bertugas nyusun metode dan timeline (saya dan adit), serta urusan administrasi (pengesahan, rincian dana dll, Iim).
Memang dibutuhkan kekompakan dan komitmen antar-anggota yang tinggi ketika akan melakukan submit proposal. Karena apa? Dikti dalam melakukan penjurian yang pertama dilihat selain judul adalah kerapihan dan kualitas proposal, makanya gabisa dong bikinnya asal-asalan, apalagi dua hari jadi. Ngayal kali yeee hehehe.
Nama grup line kami dan akhirnya menjadi nama tim kami adalah Lemonia.
Penasaran gak kenapa Lemonia? Gak ya? Ah yaudah :p wkwkwk
Jadi, ceritanya, saya sangaat suka dengan lemonia. hampir setiap hari menyediakan lemonia di kosan. Ketika teman-teman kerja kelompok bareng, saya menyuguhkan lemonia. Kan, rasanya enak, renyah, tipis, bikin ketagihan (ahahaha promo), trus waktu itu Lemonia ada hadiah goes to Japan nya.. hehe, kami juga berharap suatu saat bias ke sana. Makanya grup kami bernama Lemonia. sampe sekarang pun gambar grup kami masih itu hehe
Awalnya saya mengira, itu hanya akan menjadi grup sampah ketika proposal tidak didanai, namun siapa sangka...
dua judul proposal kami didanai :"") Puji Tuhan, Alhamdulillah Gustiiii :""
Antara senang, namun saat itu kami juga ketar-ketir. Bayangkan dua judul, bagaimana kami bisa menghandle keduanya?
Lika-liku perjalanan per-PKM-an Lemonia hingga PIMNAS akan diuraikan ke dalam cerita selanjutnya.
See!
Suatu sore di penghujung 2016, saya memikirkan sesuatu, pengen ikut PKM lagi di tahun 2017. Karena dulu pernah ada RISAR GSC di Dieng, dan pernah nimbrung Aditya nulis di Jurnal internasional, akhirnya kepikiranlah untuk mengangkat Dieng menjadi lokasi riset dan frost / embun beku sebagai kajian utamanya. Masih duduk-duduk di kursi ruang tamu seperti biasa: dengan kopi dan buku, dan hp (karena saya gemar ber-instastory), saya kemudian nge-Line Aditya, ngajak bikin grup PKM, tapi nanti anggotanya harus dari anak-anak Keilmuan Atmosfer nya GSC. Voila, Adit say yes, akhirnya saya bikin oprec di grup atmosfer, masih ada 3 slot anggota. Dalam waktu kurang dari 5 menit, slot itu sudah terpenuhi dengan komposisi: Aditya, Futuha, I'im, Sani, dan Aida.
Awal mulanya, kami ingin melakukan kajian terkait frost saja, yang melahirkan proposal pertama kami terkait Kajian Geomorfologi terhadap Proses Pembentukan Frost, namun pada suatu ketika, Futuha dan Aida sedang mencari dosen pembimbing dan menemui Dr.Emilya untuk ditanyai apakah bersedia membimbing tim kami ataukah tidak. Dr.Emil menyetujui dan akhirnya memberikan saran kepada kami untuk membuat satu judul proposal lagi terkait solusi penanganan bencana frost dalam bentuk indeks asuransi iklim. Asing ya? Hehe, FYI kami juga baru mengenal istilah itu saat konsultasi.
Butuh waktu sekitar 3 minggu bagi kami dalam membuat proposal. Awal mulanya adalah pembagian tugas dan sesi 'penyamaan visi misi' di Bale Bebakaran hahahah. Akhirnya kami membuat dua proposal, di wilayah kajian yang sama dengan 2 topic berbeda. Untuk pembagian tugas, ada yang bertugas membuat dasar teori, latar belakang, tujuan dsb (Sani dan Aida), ada yang bertugas nyusun metode dan timeline (saya dan adit), serta urusan administrasi (pengesahan, rincian dana dll, Iim).
Memang dibutuhkan kekompakan dan komitmen antar-anggota yang tinggi ketika akan melakukan submit proposal. Karena apa? Dikti dalam melakukan penjurian yang pertama dilihat selain judul adalah kerapihan dan kualitas proposal, makanya gabisa dong bikinnya asal-asalan, apalagi dua hari jadi. Ngayal kali yeee hehehe.
Nama grup line kami dan akhirnya menjadi nama tim kami adalah Lemonia.
Penasaran gak kenapa Lemonia? Gak ya? Ah yaudah :p wkwkwk
Jadi, ceritanya, saya sangaat suka dengan lemonia. hampir setiap hari menyediakan lemonia di kosan. Ketika teman-teman kerja kelompok bareng, saya menyuguhkan lemonia. Kan, rasanya enak, renyah, tipis, bikin ketagihan (ahahaha promo), trus waktu itu Lemonia ada hadiah goes to Japan nya.. hehe, kami juga berharap suatu saat bias ke sana. Makanya grup kami bernama Lemonia. sampe sekarang pun gambar grup kami masih itu hehe
Awalnya saya mengira, itu hanya akan menjadi grup sampah ketika proposal tidak didanai, namun siapa sangka...
dua judul proposal kami didanai :"") Puji Tuhan, Alhamdulillah Gustiiii :""
Antara senang, namun saat itu kami juga ketar-ketir. Bayangkan dua judul, bagaimana kami bisa menghandle keduanya?
Lika-liku perjalanan per-PKM-an Lemonia hingga PIMNAS akan diuraikan ke dalam cerita selanjutnya.
See!
0 comments