#CeritaCerita: SKRIPSI (dan suka dukanya)

By Futuha Sara - 08.21


Voila! Akhirnya tulisan ini tertelurkan setelah ujian pendadaran kemarin.. alhamdulillah Futuha dinyatakan (unofficially) lulus. hehe

Baiklah, sampai mana?

Oiya, ini mau #CeritaCerita. kalau #CeritaCerita di blog ini tu memang bawanya santai gitu la ya.. hehe. Jadi.. mau Diwali dari mana?

Baiklah. saya mau bilang, skripsi ini memang berasa serial drama :) hihihi

Salah satu hal yang besar yang pernah saya korbankan selama masa kuliah adalah mengikuti blok termin 2. hal ini berarti saya memiliki "masa kosong" pada saat semester 6. kenapa masa kosong? karena sudah tidak ada mata kuliah yang perlu saya ulang dan hanya mengambil mata kuliah syarat wajib blok: Pendidikan agama. mata kuliah wajib yang belum saya ambil di semester 1-5. Syok? pasti! kenapa syok? karena hal tersebut tidak sesuai ekspektasi. Saya berekspektasi bisa mengikuti blok 1 agar lulus lebih awal (paling tidak Agustus 2018 targetnya wisuda). Setelah itu saya mau "ngambis" entah cari beasiswa ataupun kerja. Ya, harapannya memang begitu.


Tapi manusia kan hanya bisa merencanakan, kan?

Sebenernya, banyak cerita setelah kejadian itu, menjadi hikmah dan bisa membuat Futuha bertransformasi seperti saat ini. Ceritanya yang itu kapan-kapan aja. Hehe.

--
Blok 2 dimulai pada bulan Agustus 2017, 10 hari setelah penarikan KKN.
Awalnya, pada "masa kosong" selama 1 semester di semester 6 itu, saya telah melakukan penelitian di bawah bimbingan Dr.Anggri tentang metode konservasi erosi (yang hasilnya jadi paper pada IOP Earth and Environment: proses pengerjaannya 5 bulan cuy! link: http://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/148/1/012018/pdf ). Tapi karena sebab suatu hal, saya tidak diperbolehkan menggunakan penelitian tersebut untuk skripsi (padahal pengen pake itu. biar lulus cepet lol. setan emang). Alhasil saya harus memutar otak lagi untuk menentukan tema penelitian.


Bulan November 2017 setelah saya mengikuti konferensi di Bali (dan jalan-jalan tentunya), saya mendapatkan wangsit. haha. wangsit itu tidak datang dari saya saja, melainkan juga dari para dosen  di lab GLMB (Geomorfologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana). seebnarnya ide itu sudah hadir dari semester 5, saat saya dan Prof Junun (yang waktu itu masih DPA saya) berdiskusi ketika hendak KRS. Ya, ide itu adalah tentang "The Era of Anthropocene" yang berkaitan dengan tanah. Pada bulan November 2017, saya memutuskan untuk kembali mempelajari Ethnopedology, dan berencana menjadikan itu sebagai topik skripsi.

Desember 2017, saya galau maksimal karena ternyata Etnopedologi sooo syusah :( referensinya di Indo gak ada hiks, belum ada yang sesuai metodenya untuk kondisi di Indo. Saya rasanya mau menyerah saja karena memang sepertinya.. yaa seems impossible. Akhirnya saya memutar otak. Karena background yang saya tekuni adalah ilmu kebumian (re: minor saya di geo adalah bidang geologi, geomorfologi, struktur, ilmu tanah, dan mineralogi), saya memutuskan untuk ingin meneliti pseudosand sebagai akibat dari erosi percik (pada saat itu). Hingga akhirnya saya berkonsultasi kembali dengan Prof Junun tentang topik itu. Apa tanggapan beliau?


"Sesuatu yang terlihat sudah akan menjadi mudah untuk ditekuni. Hanya butuh kekonsistenan dan ketekunan"


Alhasil, saya kembali (mencoba) mempelajari tentang Ethnopedology.

Hati saya dikuatkan dengan pikiran: futuha,, topikmu ini akan sangat berguna kedepannya. kamu bisa belajar banyak hal. 

Bulan Desember 2017, setelah mata kuliah ASDME dan PL (blok), kami para dedengkot blok 2 diperintahkan untuk mempersiapkan form pengajuan judul skripsi dan rencana dosen pembimbing. Pada saat itu dengan PD nya saya menulis judul "Pemetaan Tanah Partisipatif Berdasarkan Pengetahuan Lokal Masyarakat di Sub-DAS Bompon" deengan rencana dosen pembimbing yakni Prof Junun. Beberapa hari setelah rencana tersebut, saya mendapat kabar bahwa ternyata saya tidak bisa dibimbing oleh Prof Junun. Kami akhirnya bertemu dan berdiskusi, kemudian disepakati bahwa Futuha (rencananya) dapat dinaungi dalam bimbingan Ibu Dyah Rahmawati Hizbaron.

baiklah, setelah ini saya akan menuliskan dalam bentuk time series saja, haha.
Januari 2018
Kami, para Jejak Petualang (FYI Jejak Petualang adalah nama grup obrolan Blok 2 di LINE) dipersilakan untuk mengisi form pengajuan dosen pembimbing skripsi. Setelah bulan sebelumnya ada drama-drama gabisa dibimbing oleh Prof J, maka di bulan ini saya belajar untuk legowo. Bahwa apa yang sudah direncakan dan dipersiapkan jauh-jauh hari belum tentu akan mutlak berhasil. Akhirnya saya menulis judul yang sama. dengan rencana DPS yakni Ibu Emma. waktu itu dalam hati saya cuma bilang: Ya Allah, mudahkan urusan hamba. sudah. Bismillah saja. Saya tidak terlalu khawatir apabila pengajuan saya untuk mendapatkan DPS Bu Emma ditolak, karena saya yakin, waktu itu cuma bisa yakin, Tuhan pasti sudah siapkan yang terbaik. FYI, penentuan DPS itu dilakukan oleh Departemen. Jadi kita cuma bisa mengajukan, selanjutnya… ya monggo kersa dari departemen. hehe.
Nah di bulan Januari ini ada cerita menarik, pada saat kuliah Metode Penelitian Geografi (MPG), kami disuruh oleh salah satu dosen membuat alur pikir dan kerangka ilmiah untuk metode. Kemudian diacak random bagi mahasiswa untuk melakukan presentasi di depan kelas tentang projectnya, daaan, kebetulan… saya termasuk ke dalam salah satu mahasiswa yang harus presentasi. Saya mempresentasikan project saya dan memaparkan teori-teori yang sudah ada sebelumnya. kemudian, dosen tersebut mengatakan kepada saya agar saya mengganti topik skripsi saya karena beliau beranggapan bahwa itu mustahil dilakukan oleh mahasiswa S-1, apalagi anak blok 2 (anyway, anggapan bahwa anak2 Blok 2 pemalas, ogeb, dlsb waktu itu masih terasa. bawaan dari atas mungkin). Beliau menambahkan lagi dengan kalimat yang sangat nge-jleb bahwa saya sok-sok an. Yaaa ampuuuun berasa pengen nangis ditempat. tapi hati bilang gini: It's okay futty, let's do it well. very well. Sambil (sebenernya) nahan nangis dan sedih karena merasa di-underestimate-kan, saya bilang kepada dosen tersebut: Saya bisa mengerjakannya kurang dari satu tahun sejak dimulainya skripsi ini. Semoga Tuhan memudahkan. 
Terus dosennya bilang: "yaaa silakan, kalua yakin." Haaaffff. rasanyaaaaa…… haaissshh pengen misuh-misuh ditempat tapi… "tahan… tahan…" . akhirnya pulang kos mengambil nafas, minum, wudhu, mewek sekenceng-kencengnya ngadu sama Tuhan. 
Kepikiran untuk mundur dari topik skripsi? Oh tidak! :)

Februari 2018
Skip, di sini saya stop ngurusin per-skripsian dulu karena disibukkan dengan rencana KKL III yang akan diselenggarakan pada bulan April mendatang. KKL III ini selain menguras waktu, pikiran, dan perasaan juga. Haha. Awalnya kami (Temen2 blok 2) membuat rencana KKL di Lembang. Nah, waktu itu kalau gak salah, saya, maria, sama ka dita dipanggil oleh Prof Aris dan menyampaikan bahwa beliau memiliki opsi lain yang lebih bijak ketimbang Lembang. Alhasil, beberapa dari kami yang sudah survai dan menentukan topik KKL harus memutar otak siiieeenggg. wkwk. setelah itu, barulah kami dinyatakan… KKL di Bali!
Proposal belum bikin, sponsorship juga belum ada, harus nyari, topik harus brainstorming juga. wahaha, pokoknya.. ya begitulah. intinya pada bulan ini, saya ga focus ke skripsi karena ngurus KKL III (KL Mandiri itu cuy).

Maret 2018
Nama DPS keluar, taraa!! "Yakinlah, berdoalah, Tuhan akan mengabulkan". Bulan itu, saya resmi mendapatkan DPS. Sesuai dengan yang saya tuliskan: Dr.Dyah Rahmawati Hizbaron, M.T.,M.Sc. Bulan Maret 2018 Kami telah diperbolehkan berkonsultasi dan diwajibkan mengumpulkan proposal penelitian. Saat itu agak oleng juga karena ngurusin KL dan proposal dan Sadhar lagi UTS. WKWK. lari lari sana sini tapi saya menikmati alhamdulillah. haha. 
Proposal harus dikumpulkan seminggu setelah mendapat DPS. Saya yang waktu itu riweuh (masya Allah rasanya waktu itu tu badan capek tapi jiwa bergelora) akhirnya menyelesaikan proposal skripsi dalam waktu 3 hari. 3 hari mameenn lengkap dengan tinjuan pustakanya. wkwk. pada tanya lah, kenapa bisa cepet? jawabannya sederhana: Karena saya sudah baca dan belajar sejak lama, jadi udah paham mau ngapain dan butuh nulis apa aja gitu deeh. hehe. 

April 2018
KKL di Bali yey


Akhir Maret hingga awal April adalah penyelenggaraan KKL III di Jembrana, Bali. Pada saat itu saya diamanahi sebagai koordinator keilmuan di bidang Geomorfologi Kebencanaan. Kajian kami pada saat itu adalah mengidentifikasi kerawanan banjir genangan di DAS Sowan, sebagian Kabupaten Jembrana melalui metode Topographic Wetness Index dan pendekatan geomorfologi lingkungan. Tau nggak? Saya mumet sendiri lho sebenernya untuk KKL III ini. Bayangkan saja, saya project koordinatornya, dan saya tidak mengambil mata kuliah inti kajian ini (Manajemen Kebencanaan). Akhirnya saya belajar dari awal. Untung teman-teman banyak yang ambil, jadi diajarin juga. Oya, Pada tanggal 17 April 2017, saya melakukan ujian komprehensif.
Ada cerita menarik di sini
Jadi, sebenarnya, saya mengerjakan usulan penelitian untuk ujian komprehensif hanya selama 3 hari. Hehehe. Kemudian saya submit dan saya membuat ppt serta berlatih presentasi selama 3 hari juga. Selama 3 hari itu pula saya masih rutin kuliah di Sanata Dharma dan tetap melakukan yoga maupun main main. Seminggu sebelum ujian komprehensif, saking selonya, sambil jagain lapak PKM Center yang waktu itu masih di Asem Kranji, saya membuat poster jadwal dan judul skripsi teman-teman yang akan ujian kompre. Hal itu saya lakukan biar ada diseminasi. Biar temen-temen yang di luar prodi tu tau (seenggaknya ngeh) tentang kajian geografi lingkungan. Karena ujian kompre bersifat terbuka, poster tersebut juga bisa dijadikan acuan referensi adik-adik tingkat yang tertarik pada minat studi minor tertentu dengan mendatangi ujian kompre teman-teman blok 2.
Alhasil, poster bertema pink pastel menyebar. Respon positif teman-teman terkait ujian komprehensif bermunculan, kami saling menguatkan satu sama lain. Terkadang belajar (sambil rumpik) bareng juga. Ya Allah.. aku terharu. Inilah kebersamaan yang suatu saat akan kami rindukan.
D-DAY UJIAN KOMPREHENSIF
Pukul 09.00 adalah jadwal ujian saya. Sebelumnya, saya sudah meminta Ais untuk jadi notulen. Pukul 09.00 tepat, datanglah dosen penguji saya yang ternyata adalah… Pak Anggri! WQWQWQ senyum senyum lah saya. Tanda senang. Alhamdulillah. Pada saat itu saya ujian di ruang D304 yang memiliki kapasitas sekitar 50 orang, dan di ujian terbuka saya, sebanyak 35 orang hadir. Hehe. deg-degan sihh karena gak nyangka bakal banyak temen-temen yang dateng. 
Ujian komprehensif saya biasa-biasa saja. cuma 1 jam 15 menit. pertanyaannya pun singkat dan biasa saja. Bu Emma dengan ramah di beberapa kali kesempatan membantu saya menjawab pertanyaan dari audien maupun penguji. Alhamdulillah, ujian komprehensif done! 
yang artinya… pengerjaan skripsi bisa dimulai setelah ini.
Mei 2018
Setelah ujian kompre, pasti ada yang namanya revisi. Hamdalah, revisi saya tidak banyak. yakni hanya mengganti "Avenza Map" menjadi "Mobile GPS" dan mengganti judul skripsi. Bulan Mei, KKL belum selesai haha karena masih harus presentasi, bikin laporan, dan... kami mengeluarkan output berupa buku yeay~. kebetulan saya tim inti penulisan buku itu, jadi ya agak riweuh juga. di sela-sela keriweuhan, saya menyempatkan untuk ke lapangan penelitian. ditemani oleh Mela pada saat itu karena belum berani berangkat sendiri Jogja-Salaman naik motor. sekalian nemenin Mela ambil data juga sih. 
Mela lapangan masuk ke gully

Lapangan pada bulan ini saya tujukan untuk orientasi. masuk akal apa tidak kalau saya pemetaannya se DAS. WQWQ. Setelah melihat kondisi (lingkungan, geomorfo, masyarakat), saya merasa tidak sanggup untuk luasan satu DAS, akhirnya saya mempersempit wilayah kajian menjadi bagian hilir DAS dan menambahkan tujuan penelitian yang lebih "mengena" hehe. Ya, bagaimanapun, harus tetap realistis. Alhamdulillah Bu Emma, Pak Junun, dan Pak Anggri menyetujui. 
Bulan Mei saya dikenalkan oleh Mela dengan Pak Miftahudin, kepala dusun Kalisari yang berhati malaikat, dan masakan bu udin yang enaaakkk. wkwk. alhamdulillah,
Juni 2018.
teman-teman tim transbulent (kami di bawah naungan lab transbulent das bompon) semuanya KKN kecuali saya (karena udah th 2017 kemaren hehe). Kesepian? Oh tidaaaq. nelangsa iya. haha. karena ga ada yang nemenin lapangan ke sana. Untungnyaaa ada AAAIIISS MY LUUPP yang setia nemenin Futuha lapangan. Bulan Juni saya fokuskan untuk orientasi wilayah kajian dan pendekatan kepada masyarakat. Hal ini tidak bisa dipungkiri, karena pendekatan yang saya pakai adalah pendekatan kualitatif (persepsi masyarakat) terhadap suatu hal yang fisik banget (fase tanah). 
ini lagi pdkt sama warga
selain Ais, Zithny, mba Hen, dan Bangnun juga menemani saya lapangan. Alhamdulillah. Pada bulan Juni, sebagian (hampir seluruh) warga di daerah penelitian saya sudah familiar dan tidak asing lagi dengan saya yeyeyeeeeyyy sehingga informasi bisa dengan mudah saya dapatkan wkwkw. 
Lapangan sama Zithny a.ka Popo


Juli 2018 
dats real pengambilan data. pengambilan data saya lakukan setiap hari (lol) selama seminggu untuk memperoleh data kualitatif supaya jenuh. Saya ndak mau merepotkan orang-orang dan karena uang pribadi saya terkuras habis buat nyewa porter lapangan, alhasil saya NEKAT NAIK MOTOR SENDIRI JOGJA-MAGELANG jarak tempuh 1.5 jam dengan jalan berbukit bukit dan bertruk-truk besar setelah bisa prigel naik motor dari bulan Maret 2018 sebelumnya. HUEHUE. Akhirnya saya menakhlukkan ketakutan saya. Pada saat lapangan all the days ituu. ga bohong ya, saya masih ada kuliah di sadhar setiap jam 2-6 sore. pagi banget jam 6 saya berangkat dari kosan ke daerah skripsi. dingin-dingin, negbut, biar ga kena tilang polisi yang biasanya nyegat di deket Borobudur (karena saya belum punya sim C haha). dan setelah itu, pukul 11.30 saya balik lagi ke Jogja. begitu terus selama seminggu, sampai datanya JENUUHHH. 

Setelah lebaran, akhirnya saya memutuskan untuk lapangan lagi berharap bisa pemetaan partisipatif. Puji Allah, tak terduga, nggak saya bayangkan sebelumnya kalau ternyata pemetaan partisipatif yang saya kira bakal lama selesainya (at least 1 bulan) ternyata hanya selesai dalam waktu 2 hari saja. Ya ALLAH! Waktu itu saya ditemani Risna, lapangan berdua. Niatnya sih pelan-pelan aja, tapi … ya memang kuasa Tuhan itu gabisa dikira-kira ya. peta tanah partisipatif saya selesai dalam waktu 2 hari!
pemetaan partisipatif mengunakan metode S2DM, difoto oleh Risna


setelah saya konsultasikan dengan Bu Emma, akhirnya saya sudah boleh fix mengambil sampel tanah dan diuji di lab. Sebenernya, saya sudah gak dapat slot lagi untuk nge lab karena hendak tahun ajaran baru dan lab akan dipenuhi sampel project dari perusahaan waindo. tapi alhamdulillah lagi… Allah ngasih saya kemudahan, laboran mengizinkan saya menguji lab mandiri. 

Agustus 2018.

Sampel saya masuk pada tanggal 1 Agustus 2018 dan harus dikeringanginkan terlebih dahulu. ada sampel yang … susah kering, dan... ada cacingnya. anyway, saya sudah pernah cerita kalau saya phobia cacing. Akhirnya saya melakukan hal bodoh yakni menjemur sampel tanah tersebut sampai cacingnya kering :(. dan pada tanggal 7 Agsutus barulah saya mengolah sampel huhu. 

Pada saat saya nge-lab, ada ujian tak terduga, temen deket saya yang menjalani masa perkenalan dengan saya (konteks laki perempuan-re- kekasih, sudah 3 tahun) ngediemin saya selama seminggu entah karena masalah apa, saya lupa. dan itu membuat saya tidak functioning properly. ditengah data yang belum selesai dan saya "mumet", akhirnya saya memilih untuk rehat sejenak dan berlibur ke tempat Mba Uyun. benar saja, pikiran saya langsung fresh. 3 hari setelahnya, saya balik ke Jogja dan mengerjakan analisis lab lagi. 

Homey sweety. liburan bareng mba uyun


Nha, ini akhir agustus ada drama juga. jadi kan saya untuk kebutuhan kuliah udah ga minta ortu kan sejak 2015, so far, skripsi dan nananinanya pake kantong pribadi futty. di sini, analisis lab sudah mau selesai dan duid futty menipisss sad :(( akhirnya saya ikut partime entah ngelesin bocah, ngajar OSN, jadi surveyor, dsb apapun saya lakukan demi memperoleh 2 juta di akhir bulan.Konsekuensi nya adalah specimen saya yang sering saya tinggal di lab. tapi alhamdulillah, Ya Allah... Engkau sangat baik, ada Noviyanti yang mau membantu menghandle analisis lab saya dan sembari saya bekerja mengumpulkan uang. 

Akhir bulan, Data selesai. Pembayaran beres. Puji Allah. tinggal pembahasan. 

September 2018.

karena ada beberapa hal di awal bulan dan kompleks sekali, saya belum menyentuh kembali skripsi saya, sampai pada tengah bulan September 2018, Me broke up. saya diputusin :)) wkwkwkwkwkwkwk. 
alay ya, tapi emang begitu sih ceritanya. jadi selama itu kerjaan saya kayak orang ga bener gitu, nangis, males maem, dsb dsb. pokoknya itu berat banget buat saya. dan ini juga, diluar dugaan lho.. saya ga pernah ngira momen ini terjadi pada saat saya sedang skripsian. Memang ya, factor XYZ itu sangat banyak dan kita ga berkuasa atas itu. Daan, tanggal 21 akhirnya saya ngajak temen saya, sahabat saya, Aditya, buat ketemu. Baru bisa ketemu adit pada momen itu karena jadwal adit honestly sangat padat. Saya cerita Panjang lebar ke dia. Adit mau ujian tanggal 2 oktober, dan pada saat itu yang adit lakukan ke saya adalah gimana caranya nge support futuha agar bisa ngerjakan skrfipsi lagi dannn bodoamat apapun yang terjadi, harus bisa ujian skripsi bulan depan. Tanggal 25 draft saya selesai. tanggal 26 saya bertemu Bu Emma dan menyerahkan draft saya. Tanggal 27 Aditya mengirimkan semua berkas untuk ujian agar saya mudah buat nge arrange dokumen dan persiapan dokumen pengajuan pun selesai. Ga ngira saya tuh, dari yang awalnya stuck banget nangis nangis gajelas terus draft selesai dalam waktu 4 hari tu... wkwkw. alhamdulillah. the power of bodoamat dengan broken heart.. no time for loser huahahaha 

Oya, kenapa sedih dan kecewa waktu broken heart? ya karena (saya) sudah menaruh harapan dan rencana menikah. HAHA. yasudah, berarti bukan jalannya. disyukuri saja. Untung saya di masa-masa remaja akhir sudah bodoamat dengan hal macam ginian. Nikah alhamdulillah, ga nikah yowes. Hidup harus terus jalan ye. 


Muka futuha pas lagi curhat sama adit lol. September 2018

Oktober 2018. 

tanggal 2, 15 menit sebelum Aditya ujian, SKRIPSI SAYA DI ACC!! sebelumnya Bu Emma sudah menyampaikan bahwa beliau akan pergi (gak di indo) selama sebulan sampai tanggal 29 Oktober. Nah ini juga factor eksternal lainnya nih dalam agenda perskripsian. jadi jangan menggeneralisir orang orang lulus lama atau skripsinya ga selesai selesai tu karena malas ya :)). Oya, sebelum itu, Bu Emma sudah bisa menebak kenapa saya hilang dari peradaban selama bulan September kemarin, karena itu bukan futuha banget katanya gitu. hhe. alhasil, saya disuruh cerita dan menceritakan apa yang terjadi. Bu Emma khawatir saya galau2 terus selama menunggu beliau balik dan ujian, akhirnya saya diberi amanah untukk persiapan dies natalis dan mengerjakan beberapa pekerjaan untuik kerjasama Indonesia-Belanda. Bareng Adit, katanya biar ada yang nemenin Futuha gitu. Ya Allah... alhamdulillah, nikmat manakah yang hendak didustakan. 

bulan Oktober pula adalah healing time bagi saya untuk realistis dan legowo terhadap hal-hal yang terjadi, seperti yang sudah saya bilang… putus cinta, gagal wisuda November. wkwk. ya begitulah. Nah, awalnya pada tengah Oktober saya mau daftar ujian skripsi, tapi setelah bertemu dengan Prof Junun, ada beberapa bagian (ya intinya 'akar' srkipsi saya) harus dihilangkan atau diubah. Ya ampun syok dong ya... saya cuma bisa gelor-gelor selepas itu..

itu tu semacam kayak... pas pengambilan data Futuha sangat dimudahkan, tapi gak boleh terlena dengan keadaan, jadi sama Tuhan dikasih sesuatu yang lebih menantang lagi. 

Akhirnya setelah proses negosiasi antara futuha, bu emma, dan prof j, Futuha tetep bisa maju dengan skripsi Futuha untuk daftar ujian.

November 2018

Saya mlipir dari kampus di awal November untuk mengikuti Dutch Placement Day dan tes IELTS di Surabaya. Kenapa memilih di Surabaya? padahal di JKT juga ada. yaa as simple as, saya ingin merenungi perjalanan saya selama ini, karena Surabaya juga adalah salah satu saksi perjalanan hidup saya. Di sana saya berkumpul dengan keluarga besar dan touching momentnya adalah… Yaampun selama ini Futuha terlalu sibuk dengan mimpi-mimpinya dan egonya.., saya baru merasakan di mana keluarga adalah tempat 'pulang' yang sebenarnya. Lagi-lagi, Tuhan memberikan hikmah lewat rasa sakit, kesulitan, bahkan bahagia sekalipun.

Di DPD,saya bertemu dengan banyak orang-orang keren. Bu Ponti, Mbak Ella, dsb. dikasih motivasi dan insight yang …. "whoaaaa" saya speechless lah pokoknya ketemu mereka. huhu. Ga membayangkan.Akhirnya setelah 5 hari di Surabaya dan mampir ke Tuban (pulang) terus balik ke Jogja, dan langsung memutuskan untuk memproses pendaftaran skripsi. 

Saya rasa, ada kesalahan fatal yang saya buat: perencanaan keuangan saya gagal total tahun ini. income saya lebih kecil daripada outcome. Dan... mau minta ortu tu gaenak rasanya karena yaa dari SMA sudah mandiri secara finansial (biasalah anak ambis lomba, kalo menang dapat duid). sehari sebelum daftar skripsi, uang di rekening saya tinggal 200rb. dan itu ga cukup buat ngeprint skripsi 3 copies berwarna (FYI skripsi saya lebih mendekati ke pameran fotografi karena isinya banyak gambarnya). Meh sambat kalih sinten menawi mpun menika… Alhamdulillah saya bertemu Nooriza, dia bilang, Etik masih ada printer di kos yang dia sewa dan tintanya masih banyak. Saya tanya ke Etik, bisa ga saya print disitu. daaan, Puji Allah.. Etik mengizinkan. saya hanya bermodal 50rb rupiah saja untuk membeli kertas 1 rim, mika biru, dan klip. sehingga saya bisa berhemat luar biasa banyak. Terima kasih Etikkk.

Oya, Kamis mendaftar skripsi (tanggal 14) tu Rabunya saya baru ngeformat daftar isi, daftar table, dsb. Itu pukul 3 sore :")) ditemenin Evi, terus karena Etik di jkt dan yang nemenin iza dan iza masih ada acara, jadi saya baru ngeprint pas jam 8. Dianterin evi ke kosan etik hujan-hujan. Ya Allah... alhamdulillah dipertemukan dengan orang-orang baik ini. 
Pukul 2 dinihari, perprintan skripsi saya selesai. saya tidur, dan pukul 8 (hari kamis) saya mendaftar. Alhamdulillah daftarnya ga nyampe 15 menit. Puji Allah.

Selanjutnya adalah menanti kapan jadwal keluar. Sambil nungguin jadwal keluar, alhamdulillah ada pemasukan. Hehehe. Ga jadi misqueen lagi dan bisa beli laptop baruuu alhamdulillah (karena laptop lama futuha sudah sangat rapuh kek hati. cerita tentang laptop lama Futuha cari aja di post "Bopon"). 


Tanggal 22 saya nemenin Aditya wisuda, masya Allah.... huhu, terharu. tanggal 23, saya ulang tahun ke-22, malamnya diajak Adit mamam malam di kafe baru deket kentungan, dan pada tanggal 23 itu-saat saya ultah, jadwal ujian skripsi saya keluar yeeey. Disitu tertulis 4 Desember.
Futuha dan Adit, waktu futuha ultah dan jadwal keluar

Buat Aditya: Terima kasih sudah setia menemani huhuhuuuu. se-riweuh riweuhnya futuha, up-downnya…  anw Adit sangat sibuk dan masih menyempatkan diri. Alhamdulillah..

Desember 2018

Jadwal sidang saya diundur :")

menjadi 7 Desember. so far saya gabisa yudisium bulan Desember karena periode yudisium dimajuin tanggal 20 Desember dan di geo ada syarat baru bisa ngumpulin revisi skripsi paling cepat 14 hari setelah ujian. 

D-DAY UJIAN SKRIPSI

Pukul 8 saya sudah ngrecokin Michul buat nemenin. Roti dibeliin sama mas mantan alhamdulillah. tapi habis itu dia pulang wkwk. Nah, bersyukurnya, pas saya ujian, temen-temen banyak yang nge support sampe nungguin di depan ruang ujian. Ya Allahhh aku terharuuuuwww. 

Ujian skripsi adalah ujian tertutup. Saya diuji oleh 3 dosen, Bu Emma, Pak Anggri, dan Pak Bowo (dosen KPJ). Nah.. ini ada kejadian di luar ekspektasi. Michul adalah bimbingannya Bu Emma juga. pas michul ujian, Bu Emma ga nanya2 banyak bahkan terkesan cuma jadi moderator. Sudah merasa "aman" lah ya... ternyataaa. pas ujian….

Ya ALLAH!!

Pak Anggri nanyain konsep2 dasar tentang geomorfologi dan ilmu tanah.  Pak Bowo nanyain materi2 kartografi dan pj semester awal, Bu Emma ngetes pendekatan partisipati saya. Pertanyaannya susah-susah :" Nyaris di depan mereka bertiga futty menciut dan menyadari bahwa ilmu yang sekarang didapatkan belum ada apa-apanya. Ketiga dosen itu pas, kebetulan banget, semua ahli dibidangnya dan skripsi saya mencakup ketiga bidang tersebut (saya gabisa bacot sama sekali anw). 

1 jam 10 menit dalam hati saya cuma pengen nangis dan lihat jam dinding kapan ini selesai. Saya revisi mayor. Karena ada beberapa konsep yang gak "pas" di mata salah satu dosen ketika ujian. Tapi akhirnya, Futuha tetep dinyatakan lulus. hehe. 


Bu Emma, Futuha, Pak Bowo, Pak Anggri. matur nuwunnn



Bagi saya, ujian skripsi kali ini adalah paling mengerikan sepanjang pengalaman saya memaparkan penelitian. Lebih mengerikan daripada saya harus berbicara di depan bule-bule asing maupun jajaran "orang-orang besar" di sana. Haff. dan … ada cerita koplaks: Futuha PMS ketika habis presentasi. Perut melilit lilit aw. 
muka waktu keluar ruangan: hati nangis, wajah senyum

Setelah keluar ruangan… sebenernya saya nahan nangis sih itu.. wkwk. temen temen banyak yang berdatangan. Terharuu :"" akhirnya saya masang muka fun aja walaupun di hati berasa teriris iris gegara ujian. daan, ini potret kebahagiaan kami:




dan.. masih banyak foto-fotonya tp blm dipindah :") terima kasih temen2 GEL, PKM Center, GSC, KKN, BKLN, Keluarga Prestatif, Rekan-rekan transbulent, bomponers14.. bimbingane bu emma, special thanks for Sinta, Guritno, dan Husna yang sudah bersedia menjadi saksi up-down nya Futuha dan menyempatkan untuk datang (Sinta), Guu dan Husna yang mengirimkan kado dari jauh. Terima kasih :))

Akhirnya, hari itu… saya senang, sedih, campuraduk. tapi tetep, Alhamdulillah. Begitu pulang saya langsung mamam, minum obat, dan tidur karena perutnya masih sakit.

Bulan Desember juga saya memaksimalkan waktu untuk belajar lagi karena revisi mayor itu tadi. Bukan Futuha dong kalau menyerah begitu saja. Akhirnya setelah melalui proses Panjang dan berdiskusi Bersama dosen penguji… yey~ skripsi futty tetap dipertahankan baik konsep, teknis, dan nananininanya,. Hehe, walaupun harus ngerombak uji statistic dan lapangan lagi untuk mengambil gambar. Tapi alhamdulillah lagi, saya gak lapangan langsung karena ada acara dan dibantu Dita dan Astuti mengambil gambar. Alhamdulillah.

Januari 2019.

Revisi selesai, semua dosen pembimbing dan penguji telah menyetujui dan membubuhkan tanda tangan. S-1 saya selesai.

Saatnya persiapan wisuda :))

----

Baik teman-teman… jadi begitulah lika liku satu tahun per-skripsian saya. di sini mungkin ga cuma saya saja yang mengalami drama-drama gini. Alhamdulillahnya, ketika sudah terlampai, kita bisa naik kelas… ada kesabaran yang makin meningkat, keyakinan terhadap keputusan Tuhan juga makin meningkat, dan bisa mengambil banyak pelajaran ga cuma teori akademik doang. 

Hehe. begitu ya? jadi intinya, apapun yang terjadi, tetep yakin sama Tuhan. tetep doa, usaha, meskipun kita tidak tau apa yang terjadi kedepannya mau gimana. justru karena kita gatau itu, kita diajarin biar tetep husnudzan sama keputusan Allah. 


"Bagaimana bisa aku khawatir berlebih? Allah sangat mengetahui segala sesuatu yang terbaik buatku."


Alhamdulillah...
Alhamdulillah...
Alhamdulillah...

Terima kasih guru-guruku… ilmunya, dedikasi, tidak bisa disebutkan satu-satu. intinya, terima kasih banyak,,

Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung. Terutama keluarga saya.. sahabat sahabat saya, orang orang baik yang selalu menerima dan memberi saya support maupun yang menghambat. Alhamdulillahh… 

semua memang ada waktunya masing-masing. tugas kita adalah berusaha sekuat kuatnya, berdoa dan beribadah se benar-benarnya, kemudian berserah setulus-tulusnya.

Terima kasih semuanya!
Semoga selalu diberikan perlindungan, kemudahan, dan kebahagiaan.

  • Share:

You Might Also Like

1 comments

  1. Baca sampe wisuda wahh berwarna kali peroses ngeskripsinya.. Setuju lama tamat itu bukan keinginan kita.. Bukan internal kita kurang giat dan motivasi.. Bisa karena faktor eksternal sbg penunda tapi banyak hal yang direnungi dan dipelajaribdari penundaan itu.. Keep inspiring

    BalasHapus