![]() |
foto th 2015 dan 2018 |
Suatu sore sekitar pertengahan 2014, mungkin kali ke sekian
perempuan itu menginjakkan kakinya ke kota yang… mmm… katanya dia, menyenangkan
dan nyaman. Masih ingat betul ketika kami dipertemukan di acara PPSMB Geospace,
pertemuan pertama kami sebenarnya pada saat OSN 2013. Beda bidang, tapi pada
saat itu kami hanya sekadar saling tau nama. Belum kenal. Pertemuan selanjutnya selalu menyenangkan. Kami sama-sama
diterima di jurusan yang sama melalui jalur yang sama. Waktu itu sih Namanya kumpul
perdana mahasiswa SNMPTN 2014 di jurusan kami. Ya, semuanya mengalir begitu
saja.
Kami semakin
dekat ketika mengikuti beberapa event yang sama. Masih ingat dengan jelas,
mimpinya kala itu adalah menikah muda, menjadi ibu yang baik, dan berbakti
kepada suami, sementara saya... yaa... pokoknya nih, pokoookknyaaaa..... aku
nikah belakangan aja! Mau sekolah lagi! Mau nge-dosen! Haha. Mimpi saya masih
menggebu-gebu pada saat itu. Ada yang lebih menggebu lagi: pokoknya aku harus
dapat suami cakep! Titik. Tanpa koma. Dia hanya tertawa dan mengaminkan.
Masih ingat
juga... ketika kami di negara antah berantah, kehabisan uang, VISA dan
Mastercard hilang, lalu kami berjalan sore-sore sekitar satu jam perjalanan
jalan kaki ke KBRI negara tersebut... menceritakan kepahitan yang kami alami, ditraktir
makan oleh staff KBRI, lalu diberi uang (biar bisa pulang ke Indo) hahahaha. Katanya
pada saat itu sih, kita tu Fut, sebagai wanita, harus kuat dua hal: hatinya dan
fisiknya.
Oh pantes kamu
milih geografi ya biar fisiknya juga ter-tempa. Alasan yang baik.
Atau...
Malam hari, dengan jalan kaki, tiba-tiba saya membuka pintu
kosnya, bercucuran airmata. Dia peluk, dia suruh saya cerita, dan dia mendengarkan.
Kemudian memberi arahan dan saran sesuai persepsinya.
Lugas, dewasa, penuh kasih sayang, dan cantik dari kebaikan
hatinya.
Windarti Wahdaningrum.
23 Mei lalu mungkin adalah hari membahagiakan, bisa jadi
juga menyedihkan. Winda resmi bergelar Sarjana Sains (S.Si). Ada rasa haru
baginya, artinya dia telah menyelesaikan tanggung jawabnya kepada dirinya
sendiri dan orangtuanya untuk pendidikan strata-1. Di ikhwal yang berbeda, sebagai anak pertama,
tentu dia memikirkan, mau apa setelah ini.
Kemarin winda
menghubungi saya, waktu itu saya masih UAS di Sanata Dharma. Dia bilang,
katanya mau menginap. Saya tidak menaruh curiga apa-apa dan biasa saja karena
saya pikir Winda ingin mendapatkan suasana yang berbeda atau malah ingin menemani
saya.
Malam itu Winda bercerita banyak hal. Tentang apa saja yang
dialaminya, kisah-kisahnya, persepsinya, kebingungannya. Hingga saya sadar
bahwa Winda menginap karena dia sudah tidak punya kos di Jogja. Tanggal 1 Juni
dia harus meninggalkan Jogja. Yang artinya… saya akan sangat jarang bertemu dia
lagi.
Dan di titik itu saya sadar, Winda ingin lebih banyak
menghabiskan waktu dengan temannya yang sangat rempong ini. Dari sore hingga sore
lagi, kami makan Bersama, tidur Bersama, ke toko buku, belanja, maskeran,
lalu... saya harus terpisah dengan Winda sampai entah kapan.
Dan disinilah titik, bahwa… kita harus siap ditinggalkan sahabat
kita satu per-satu. Kelulusan artinya adalah menyiapkan diri untuk berpisah. Karena
ada jalan yang masing-masing dari kita harus menempuhnya. Karena ada harapan baik di setiap perjalanan ke
depannya. Dan kita tentu tidak bisa melulu terus bersama, kan?
Sore ini,
saya mengantarnya
ke pintu gerbang kosan, teman dekatnya sudah menjemput dan mereka akan ke rumah
Winda. Sore itu pula Winda kejedot pintu. Saya menertawakan,
Sore itu,
sesaat setelah
melambaikan tangan dan kembali lagi ke dalam rumah,
pipi saya basah.
Oh. Ternyata saya
menangis.
Ada dua tangisan
sederhana: bahagia karena sahabat saya telah memulai kehidupannya yang baru
setelah kelulusan, sedih karena... saya belum siap menanggung rindu. Saya belum
siap mencari orang yang selalu bersedia uuntuk saya, menerima keluh kesah,
cengengekan, dan hal hal absurd lainnya.
Pada akhirnya...
Sampai jumpa di
lain hari Win, terima kasih atas hati baiknya yang ditularkan kepada orang-orang
disekitarmu. Saling mendoakan ya, Win... semoga lekas mendapatkan pekerjaan,
dan menikah dengan orang yang kamu inginkan.