Setelah beberapa hari libur nge-blog....
hehe
cerita dilanjutkan #4 : akhir cerita kali ini sekaligus hikmah.
pada tanggal 11 Februari 2015,.. kami harus pulang ke Indonesia. sehari sebelumnya, kami kehabisan uang. dan untuk naik taksi ke Bandara pun tidak cukup. disana ada problema : rupiah tidak bisa ditukarkan ke Kyats, dan... *tara banget iini* Taraaa!!! kartu kredit Futuha tertelan ^_^ walhasil, kami kere mendadak. hahaa
akhirnya, inisiatif saya dan Winda pergi ke Embassy. sebelumnya, kami menceritakan problema kami kepada dormmate kami yang berasal dari Malaysia dan Jepang. mereka juga mengalami problema yang sama. Ringgit dan Yen tidak bisa ditukarkan ke Kyats. okedeh dan dolar mereka tinggal sedikit.
apa karena iba gitu ya, kami besoknya pulang dan tidak punya dana bahkan untuk naik taksi, Joice, teman kami dari malaysia memberikan kami $3. kami sempat menolak, namun dia memaksa. akhirnya kami mengantongi $3 itu. hehe
dengan $3 sebenernya tidak cukup untuk naik taksi ke bandara. karena harga taksi ke bandara adalah $7. akhirnya kami memutuskan untuk ke Embassy tanpa Adit. teman kami yang dari Jepang saat setelah mandi mengejar kami dan memberikan $3 kepada kami. padahal kami sebenarnya tau dia juga tidak punya dolar lagi untuk berkeliling Yangon. namanya Hiroko Diana. asal Tokyo. yang menghabiskan liburannya di Myanmar. dia langsung memeluk saya dan meminta saya untuk menerima dolar. saya dan Winda sempat menolak, dia memeluk kami lebih erat dan mengatakan "karena kita teman.." *dan dengan itu, seorang Futuha yang susah terharu akhirnya tersentuh juga hatinya*. kami menerima pemberian Hiroko dan berjanji akan mengembalikannya ketika kami sudah mendapat dana dari embassy. akhirnya....
dua orang perempuan jalan kaki 2,5km di negeri orang. dan Adit tidak mengetaui ini. hehe. sesampainya di Embassy, kami disambut oleh dubes Indonesia di Myanmar. dengan wajah melas dan kucel kami diijinkan masuk ke dalam kantornya. kami menceritakan banyak hal yang kami alami disana. dan.... dengan wajah iba, dubes memberikan kami sejumlah dolar dan kyats serta jajanan halal khas sana. sementara itu, kami pulang diantarkan dengan mobil pribadi kedubes. hehe
sekitar pukul 17.50 waktu sana, problem solved! uang sejumlah $30 dan 20.000 kyats ada ditangan! kami mengembalikan kembali uang Joice dan Hiroko. akhirnya, pukul 06.00 pm kami berangkat menuju Yangon International Airport.
hehe
cerita dilanjutkan #4 : akhir cerita kali ini sekaligus hikmah.
pada tanggal 11 Februari 2015,.. kami harus pulang ke Indonesia. sehari sebelumnya, kami kehabisan uang. dan untuk naik taksi ke Bandara pun tidak cukup. disana ada problema : rupiah tidak bisa ditukarkan ke Kyats, dan... *tara banget iini* Taraaa!!! kartu kredit Futuha tertelan ^_^ walhasil, kami kere mendadak. hahaa
akhirnya, inisiatif saya dan Winda pergi ke Embassy. sebelumnya, kami menceritakan problema kami kepada dormmate kami yang berasal dari Malaysia dan Jepang. mereka juga mengalami problema yang sama. Ringgit dan Yen tidak bisa ditukarkan ke Kyats. okedeh dan dolar mereka tinggal sedikit.
apa karena iba gitu ya, kami besoknya pulang dan tidak punya dana bahkan untuk naik taksi, Joice, teman kami dari malaysia memberikan kami $3. kami sempat menolak, namun dia memaksa. akhirnya kami mengantongi $3 itu. hehe
dengan $3 sebenernya tidak cukup untuk naik taksi ke bandara. karena harga taksi ke bandara adalah $7. akhirnya kami memutuskan untuk ke Embassy tanpa Adit. teman kami yang dari Jepang saat setelah mandi mengejar kami dan memberikan $3 kepada kami. padahal kami sebenarnya tau dia juga tidak punya dolar lagi untuk berkeliling Yangon. namanya Hiroko Diana. asal Tokyo. yang menghabiskan liburannya di Myanmar. dia langsung memeluk saya dan meminta saya untuk menerima dolar. saya dan Winda sempat menolak, dia memeluk kami lebih erat dan mengatakan "karena kita teman.." *dan dengan itu, seorang Futuha yang susah terharu akhirnya tersentuh juga hatinya*. kami menerima pemberian Hiroko dan berjanji akan mengembalikannya ketika kami sudah mendapat dana dari embassy. akhirnya....
dua orang perempuan jalan kaki 2,5km di negeri orang. dan Adit tidak mengetaui ini. hehe. sesampainya di Embassy, kami disambut oleh dubes Indonesia di Myanmar. dengan wajah melas dan kucel kami diijinkan masuk ke dalam kantornya. kami menceritakan banyak hal yang kami alami disana. dan.... dengan wajah iba, dubes memberikan kami sejumlah dolar dan kyats serta jajanan halal khas sana. sementara itu, kami pulang diantarkan dengan mobil pribadi kedubes. hehe
sekitar pukul 17.50 waktu sana, problem solved! uang sejumlah $30 dan 20.000 kyats ada ditangan! kami mengembalikan kembali uang Joice dan Hiroko. akhirnya, pukul 06.00 pm kami berangkat menuju Yangon International Airport.